TIMES BANJAR, BANJAR – Pemerintah Kota Banjar melalui Dinas PUPR memfasilitasi Water Treatment Plant (WTP) alias Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) Ibu Kota Kecamatan (IKK) Langensari yang dua hari ini sedang dalam proses uji coba.
Kepala Unit Pelayanan PDAM Langensari, Arief Rachman, menjabarkan bahwa WTP ini menggantikan WTP lama dengan kapasitas 20 liter/detik untuk mengolah air baku ke air bersih namun belum di serahterimakan dari Dinas PUPR ke Perumdam Tirta Anom Kota Banjar.
"Jadi WTP ini untuk peningkatan kualitas air dengan kapasitas yang sama yaitu 20 liter/detik karena WTP yang lama karena sudah lama jadi ada penyusutan kapasitas kualitas airnya," terangnya kepada Times Indonesia, Jumat (27/12/2024).
Saat ini, unit pelayanan IPA Langensari memiliki 1280 SR dari target 1600 dengan kapasitas 20 liter/detik Sambungan Rumah.
Untuk pengembangan IPA terhadap penambahan sambungan rumah di wilayah Kecamatan Langensari, Arif menyebutkan bahwa kemungkinan itu bisa saja terjadi.
"Kami dalam upaya mengejar target untuk menghabiskan iddle kapasiti dari 1280 menjadi 1300-an karena sisanya akan dilanjut pada tahun 2025 sebanyak 312-an SR dari DAK," paparnya.
Pihaknya juga merencanakan akan mendistribusikan air bersih ke perumahan dengan sistem gravitasi dimana airnya diambil dari IPA Langensari dengan pembagian dua zonasi.
"Sekarang masih uji coba pengoperasian air dari kemarin sampai hari ini ya tapi sudah melalui uji lab untuk kualitas airnya sehingga dapat di distribusikan ke masyarakat," katanya.
Kabid Cipta Karya pada Dinas PUPR Kota Banjar, Irman Nurachman menyebut bahwa SPAM IKK Langensari secara jaringan sudah 80 persen sudah terjangkau dan tinggal pengembangan ke Desa Mulyasari dan Desa Sinartanjung.
"Dengan penambahan WTP 20 liter/detik, maka SPAM IKK Langensari sudah memiliki 2 unit IPA dengan total kapasitas 40 liter/detik. Kalau melihat potensi masyarakat sudah bisa diserap 4000 SR dan kapasitas IPA memang perlu ditambah sehingga pelayanannya bisa menjangkau lebih luas lagi," urainya. (*)
Pewarta | : Sussie |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |