https://banjar.times.co.id/
Berita

Sang Penakluk ODGJ di Kota Banjar, Membersamai Perjuangan Relawan Memanusiakan Manusia

Kamis, 07 November 2024 - 21:53
Sang Penakluk ODGJ di Kota Banjar, Membersamai Perjuangan Relawan Memanusiakan Manusia Sinergitas para relawan ODGJ saat mengobati Wawan. (Foto: Susi/TIMES Indonesia)2. Ahmad saat diberikan tindakan medis oleh dr Reza. (Foto: Susi/TIMES Indonesia)

TIMES BANJAR, BANJAR – Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kota Banjar terus bermunculan seolah tak ada habisnya. Di balik keberadaan ODGJ dengan segala problematika penanganannya, sosok pria berbadan atletis menjadi salah satu relawan medis yang selama ini senantiasa membersamai relawan ODGJ di Kota Banjar.

Sosok yang kemudian dikenal dengan sebutan sang penakluk ODGJ ini tak lain adalah dokter penanggungjawab di Puskesmas Banjar I, dr Reza Putra Cendika.

Dikenal sebagai dokter ganteng, rupanya berbanding lurus dengan niat pengabdiannya dalam merawat para ODGJ yang ada di Kota Banjar.

Dengan memanusiakan manusia, dr Reza berkeyakinan apa yang diperbuatnya dapat memberikan harapan baru bagi pasien ODGJ untuk sembuh dan menata kembali masa depannya.

Ini disampaikannya saat TIMEA Indonesia mengikuti jejak relawan ODGJ mengevakuasi Wawan dan Ahmad Gozali, ODGJ asal Dusun Karang Tengah Desa Balokang Kecamatan Banjar Kota Banjar, Jawa Barat.

Ternyata, pengabdian tulus dari sosok dr Reza menjadi salah satu kekuatan bagi relawan ODGJ yang di punggawai Yeni Astuti untuk melakukan perawatan dan penanganan khusus kepada ODGJ yang berkeliaran di Kota Banjar.

Evakuasi pertama dilakukan terhadap Wawan dimana para relawan membagi tim untuk melakukan tracking terhadap Wawan yang merupakan ODGJ dengan luka di bagian lengannya.

Setelah mengetahui titik dimana Wawan berada, tim kemudian menjemput Wawan di sebuah pos ronda dimana pria berusia 35 tahunan ini biasa duduk.

Saat didekati, aroma busuk langsung menyerang indra penciuman yang berasal dari luka di pergelangan Wawan serta berbagai kantong berisi sampah yang digantungkannya di sekujur tubuhnya.

Di sini, dr Reza bersama Yeni melakukan pendekatan persuasif dengan caranya masing-masing sehingga Wawan yang terkenal garang ini mendadak patuh dan mau mengikuti instruksi para relawan untuk naik ke mobil ambulans yang kemudian membawanya ke kantor Satpol PP Kota Banjar.

Dalam jangka waktu yang tak lama, Wawan akhirnya muncul dengan penampilan yang bikin pangling dan jauh terlihat segar.

Rupanya, Wawan dimandikan dan dibersihkan para relawan setelah rambutnya yang gimbal dipangkas dengan model plontosan. Ia menjelma seperti pemuda pada umumnya dengan pakaian bersih yang sudah di semprot parfum.

Selain terlihat segar, luka membusuk di pergelangan lengannya pun telah berbalut perban usai dibersihkan dan diobati langsung oleh dr Reza dan tim medis lainnya.

Senyum Wawan tampak mengembang manakala pihak Satpol PP kemudian menyodorkan sepiring nasi dengan lauk pauk yang lengkap dari dapur pendopo. Iapun memakannya dengan lahap dan sesekali menyeruput teh manis yang dibawakan relawan untuknya.

Sebelum membawa Wawan ke RSUD Kota Banjar untuk menjalani perawatan lebih lanjut, dr Reza mengatakan bahwa kondisi luka Wawan berulangkali menjadi atensi pihaknya untuk dilakukan pengobatan.

"Kami rutin melakukan pengobatan buat Wawan ini karena dia senang mengikat tangannya dengan karet berbulan-bulan hingga tangannya hampir buntung. Selain terkena infeksi, kegemarannya mengikat tangannya dengan karet sempat membuat karet tersebut menyatu dengan dagingnya sehingga terpaksa kami lakukan pembedahan untuk mengeluarkan karet tersebut," tutur dr Reza, Kamis (7/11/2024).

Penanganan kali ini, dr Reza mengungkap dirinya juga menemukan karet yang sudah menyatu dengan kulit Wawan di pergelangan tangan yang terluka.

"Sebelumnya, saat kami bersihkan lukanya bahkan sampai keluar belatung dari lukanya," tandasnya.

Mirisnya, Wawan yang terindikasi menderita ODGJ ini dari faktor genetik juga menimpa kedua adiknya sementara orangtuanya yang hidup dibawah garis kemiskinan tak berdaya mengurus anak-anaknya tersebut.

Yeni Astuti selaku koordinator relawan ODGJ menyampaikan bahwa pihaknya berencana merujuk Wawan ke yayasan yang menampung ODGJ.

"Kami sedang upayakan agar Wawan mendapatkan perawatan yang baik demi kesembuhannya," katanya.

Selain Wawan, tim relawan ODGJ juga mengamankan Ahmad Gozali didampingi Tribina Desa Balokang beserta anggota Polsek Banjar.

Ahmad Gozali ini diadukan warga Dusun Karang Tengah karena diduga membawa senjata tajam jenis Kapak sehingga meresahkan warga sekitarnya.

Ketua RW 09, Asep Kurniawan saat dimintai keterangan menyebut pihaknya berkoordinasi dengan Bhabimkamtibmas dan Babinsa untuk menindaklanjuti aduan warganya.

"Soalnya sebelumnya ada kejadian dimana Ahmad ini sampai membacok lengan adiknya saat penyakitnya kambuh," ungkapnya.

Menindaklanjuti aduan warga, tim medis Puskesmas Banjar I dipimpin dr Reza kembali mendatangi rumah Ahmad untuk memberikan suntikan penenang.

"Sayangnya sempat ada drama penolakan dari Ahmad sehingga dia tadi sempat melarikan diri karena kita datang dengan aparat TNI/Polri ya," terangnya.

Kendati demikian, Ahmad akhirnya kembali dan bisa dibujuk oleh dr Reza untuk diberikan tindakan medis dengan membujuk secara lembut hingga Ahmad akhirnya luluh.

"Ahmad akhirnya bersedia diajak ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan secara menyeluruh," katanya.

Perjuangan dr Reza dalam menangani ODGJ ini disebutkannya datang dari dalam hati nuraninya yang prihatin dengan penanganan ODGJ di Kota Banjar.

"Semoga ke depannya kita bisa sinergi dengan instansi terkait dalam menangani para ODGJ khususnya yang tercatat sebagai warga Kota Banjar," tutupnya. (*)

Pewarta : Sussie
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banjar just now

Welcome to TIMES Banjar

TIMES Banjar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.