TIMES BANJAR, JAKARTA – Perusahaan kecerdasan buatan OpenAI resmi meluncurkan ChatGPT Atlas, sebuah peramban web bertenaga AI yang dibangun di sekitar chatbot populernya, ChatGPT. Langkah ini menjadi tantangan langsung terhadap dominasi Google Chrome di pasar browser global.
Peluncuran tersebut menandai upaya terbaru OpenAI untuk memperluas ekosistem ChatGPT yang kini memiliki lebih dari 800 juta pengguna aktif setiap minggu. Melalui Atlas, OpenAI berambisi terlibat lebih dalam dalam aktivitas online pengguna, termasuk mempelajari perilaku mereka saat menjelajah internet.
Dengan pendekatan berbasis percakapan dan penyajian informasi yang lebih ringkas, Atlas berpotensi mempercepat pergeseran dari sistem pencarian berbasis kata kunci ke pencarian berbasis AI interaktif, yang kini mulai mengguncang dominasi Google.
Tak lama setelah pengumuman ini, saham Alphabet Inc., induk perusahaan Google, dilaporkan turun 1,8 persen pada perdagangan sore waktu AS.
Atlas hadir di tengah persaingan ketat dengan sejumlah browser berbasis AI lain seperti Perplexity Comet, Brave Browser, dan Opera Neon, yang juga menawarkan fitur peringkasan halaman, pengisian formulir otomatis, hingga pembuatan kode program.
Melalui ChatGPT Atlas, pengguna dapat membuka sidebar ChatGPT di sisi layar untuk meringkas konten, membandingkan produk, atau menganalisis data dari situs mana pun. Fitur andalannya, “agent mode”, memungkinkan ChatGPT bertindak sebagai asisten pribadi yang bisa berinteraksi langsung dengan situs web — mulai dari meneliti, berbelanja, hingga menyelesaikan tugas kompleks secara otomatis.
Dalam demonstrasi yang digelar Selasa (21/10), tim pengembang OpenAI menunjukkan bagaimana ChatGPT dapat mencari resep masakan secara online, kemudian secara otomatis membeli seluruh bahan melalui situs Instacart. Chatbot tersebut menavigasi halaman, memilih produk, dan menambahkan semuanya ke keranjang belanja — layaknya pengguna sungguhan.
Saat ini, ChatGPT Atlas sudah tersedia secara global untuk macOS (Apple). Versi untuk Windows, iOS, dan Android dijadwalkan rilis dalam waktu dekat.
Sejak debut ChatGPT pada akhir 2022, OpenAI di bawah pimpinan Sam Altman telah mengguncang industri teknologi dan memicu gelombang kompetisi baru. Setelah sukses besar di tahap awal, OpenAI kini menghadapi persaingan ketat dari Google dan Anthropic, serta terus mencari cara untuk memperluas pangsa pasar.
Sementara itu, Google terus beradaptasi terhadap perubahan perilaku pencarian pengguna. Kini, hasil pencarian Google menampilkan “AI Overview” — ringkasan berbasis kecerdasan buatan yang menyertai tautan tradisional, memberikan pengalaman mirip chatbot. Pada September lalu, Google juga mengintegrasikan model AI Gemini ke Chrome untuk pengguna di Amerika Serikat dan berencana memperluasnya ke aplikasi Chrome versi iOS. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: OpenAI Luncurkan ChatGPT Atlas, Browser Cerdas Penantang Google Chrome
Pewarta | : Wahyu Nurdiyanto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |