https://banjar.times.co.id/
Berita

1350 Siswa SD Tak Lanjutkan Pendidikan, Ini Agenda Ketua PGRI Kota Banjar Terpilih

Rabu, 02 Juli 2025 - 22:12
1350 Siswa SD Tak Lanjutkan Pendidikan, Ini Agenda Ketua PGRI Kota Banjar Terpilih Ketua PGRI Kota Banjar terpilih, Encang Jaenal Ma'arif saat memberikan keterangan pers usai konferensi kota. (FOTO: Susi/TIMES Indonesia)

TIMES BANJAR, BANJAREncang Jaenal Ma'arif akhirnya terpilih sebagai ketua PGRI yang baru berdasarkan Konferensi Kota ke XXIII Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Banjar.

Encang yang merupakan tenaga pengajar di SMAN 3 Kota Banjar sebelumnya bersaing bersama Ruhimat yang kini menjabat sebagai Sekdis Dispora Kota Banjar.

Konferensi yang digelar di Aula Toserba Padjajaran ini dihadiri langsung Wali Kota Banjar Ir H Sudarsono bersama wakilnya, Supriana beserta instansi terkait.

Wali Kota mengatakan bahwa dengan terpilihnya ketua PGRI yang baru, diharapkan dapat menekan angka anak tidak sekolah khususnya ditingkat SD yang tak melanjutkan ke tingkat SMP.

"Ini PR bagi pengurus PGRI yang baru agar dapat melacak keberadaan 1350 siswa lulusan sekolah dasar yang tak melanjutkan ke SMP," ujarnya.

Dengan adanya perda wajib belajar 12 tahun, pihaknya berharap Dinas Pendidikan dan PGRI dapat melacak keberadaan anak-anak tersebut untuk didata berapa persen yang tidak melanjutkan sekolah dan yang melanjutkan ke pendidikan non formal.

"Sampai saat ini kami hanya menerima data siswa yang melanjutkan ke pendidikan formal sementara untuk yang non formal kami belum menerima datanya," terang Sudarsono.

Setelah data terhimpun, lanjutnya, nantinya pemerintah dapat mengakomodir pendidikan bagi siswa yang tidak melanjutkan pendidikannya melalui program berdaya didik.

"Saat ini kan program dari Provinsi Jawa Barat, sekolah negeri maupun swasta harusnya gratis ya. Sampai saat ini kita masih menunggu mekanismenya seperti apa. Program Berdaya juga sudah memberikan bantuan seragam bagi siswa SD dan SMP bagi keluarga pra sejahtera," tuturnya.

Sementara itu, Encang menyebut bahwa pelacakan 1350 siswa tersebut merupakan agenda utama bagi jajaran pengurus PGRI yang baru.

"Sebagai mitra strategis dan kritis pemerintah, tentunya kami memiliki program untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan indeks pembangunan manusia di sektor pendidikan dengan meningkatkan rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah serta meningkatkan indeks membaca," terangnya.

Dengan adanya 1350 jumlah anak lulusan SD yang terdata tidak melanjutkan sekolahnya, Encang menyebut menjadi tugas bersama untuk menuntaskan anak tidak sekolah.

"Jumlah tersebut kemungkinan berasal dari faktor ekonomi keluarga karena kebanyakan orang tua yang mengaku tidak mampu membiayai operasional sekolah. Sekalipun sekolahnya gratis, tapi kan operasionalnya memberatkan makanya saya pribadi menerapkan di sekolah tempat saya mengajar untuk menyediakan infak dari para siswa yang mampu yang dibagikan kepada siswa kurang mampu sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi angka siswa putus sekolah karena kendala biaya," papar Encang.

Encang berharap program tersebut dapat diterapkan disekolah yang lain dan para siswa yang mampu agar dapat berbagi kepedulian dengan temannya yang lain. (*)

Pewarta : Sussie
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banjar just now

Welcome to TIMES Banjar

TIMES Banjar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.