TIMES BANJAR, BANJAR – Dalam rangka menuntaskan persoalan anak putus sekolah, Dinas Pendidikan atau Disdik Kota Banjar berkolaborasi dengan Desa/Kelurahan beserta 20 PKBM dan 10 LKP di Kota Banjar membesut program inovatif Pendidikan Kesetaraan Desa Terpadu atau PAKADES Terpadu.
Pendidikan Nonformal (PNF) menjadi salah satu upaya Pemerintah Kota Banjar dalam menekan angka anak tidak sekolah. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjar, Kaswad, bahwa berdasarkan data Dapodik, jumlah akumulatif anak putus sekolah dari berbagai jenjang di Kota Banjar mencapai 1.350 orang
“Kami berharap anak-anak yang putus sekolah bisa kembali melanjutkan pendidikannya walaupun itu melalui jalur pendidikan kesetaraan,” jelas Kaswad ditemui usai kegiagan di Pendopo, Kamis (3/7/2025).
Tujuan Dinas Pendidikan menggandeng Pemerintah Desa dalam program ini taklain untuk menjangkau langsung para ATS di wilayahnya masing-masing.
Anak-anak tersebut nantinya diarahkan untuk mengikuti pembelajaran di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang tersebar di Kota Banjar.
“Ada 20 PKBM aktif. Anak-anak bisa masuk ke sana untuk melanjutkan pendidikan setara SD, SMP, hingga SMA,” rincinya.
Adapun faktor yang mendominasi alasan anak-anak putus sekokah, dikatakan Kaswad karena masalah ekonomi. Kendati demikjan, tidak sedikit dari mereka yang kini sudah bekerja meski baru lulus tingkat SMP.
"Program ini diharapkan bisa memutus mata rantai anak putus sekolah di Kota Banjar. Sekaligus membuka kembali harapan masa depan mereka melalui pendidikan yang inklusif dan fleksibel," tutup Kaswad. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: PAKADES Terpadu, Program Andalan Disdik Kota Banjar Tekan Angka Anak Putus Sekolah
Pewarta | : Sussie |
Editor | : Deasy Mayasari |