TIMES BANJAR, BANJAR – Muara Sungai Cijolang yang merupakan pertemuan Sungai Citapen dan Citanduy di Kota Banjar, kembali memakan korban. Kali ini, korban terbawa arus merupakan bocah laki-laki berusia 14 tahun.
Hildan, korban tenggelam di Sungai ini adalah siswa MTSN 3 Kota Banjar yang diduga tenggelam saat berenang menyebrangi sungai bersama ketiga teman bermainnya, Kevin, Bintang dan Farid.
Kronologi diuraikan Plt Kalak BPBD Kota Banjar, Asep Setiadi. Berdasarkan keterangan teman-teman korban, diceritakan awal mula kejadian saat empat kawanan ini tengah bermain air di tepian muara sungai yang sedang surut tersebut sekira pukul 13.30 WIB hari ini.
Korban lalu berenang menyeberangi sungai dan tiba-tiba terseret arus. Teman-temannya sudah berupaya menolong korban dengan menggunakan bambu namun tak terjangkau oleh korban.
"Kemudian, salah satunya meminta pertolongan kepada penambang pasir yang tengah berperahu serta mengabari keluarganya atas insiden ini," tutur Asep kepada TIMES Indonesia, Minggu (13/7/2025).
Sejak tenggelam, hingga kini pencarian terhadap Hildan terus dilakukan. BPBD bersama tim Basarnas dan warga setempat terus berupaya melakukan berbagai cara demi menemukan korban.
Hingga pukul 18.00 WIB, pencarian dihentikan sementara karena keterbatasan visual tim pencarian di lokasi tenggelamnya korban. "Kami akan lanjutkan pencarian esok hari dengan dibantu tim Basarnas dan warga setempat," jelas Asep.
Atas kejadian ini, Asep mengimbau agar warga tidak beraktivitas di sekitaran muara sungai Cijolang dikarenakan terdapat pusaran air yang cukup berbahaya. "Kami juga meminta para orangtua untuk tidak mengijinkan anak-anaknya berenang di sungai," imbaunya.
Hal lain diungkap Lili, pemilik warung perbatasan yang mengaku melihat korban bersama teman-temannya berjalan ke arah Tanggul Sungai. "Saat dzuhuran, saya lihat mereka berjalan kaki dan sempat diperingati oleh pencari rumput agar tidak bermain di Muara Sungai, tapi talk diindahkan oleh anak-anak itu," ungkapnya.
Tak lama berselang, lanjut Lili, dirinya kemudian melihat tiga anak berlarian untuk meminga pertolongan karena salah satu temannya tenggelam.
"Area muara memang sangat berbahaya untuk beraktivitas apalagi berenang. Para penambang pasir juga memang jarang yang lewat situ dikarenakan memang berbahaya arusnya," katanya. (*)
Pewarta | : Sussie |
Editor | : Ronny Wicaksono |