TIMES BANJAR, PACITAN – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Pacitan mulai menuai catatan. Sejumlah siswa menyebut porsi makanan kurang, meski untuk rasa dan menu belum ada laporan.

"Nasinya cuma sedikit, sayurnya nggak ada rasanya, tapi kalau buah, oke sih, sama susunya, itu menu yang kemarin," ungkap RS (13), salah satu siswa SMPN di Kecamatan Donorojo, Jumat (3/10/2025). 

Ia berharap, cita rasanya disesuaikan dengan lidah anak-anak. "Ya, kalau bisa ada rasanya lah, jangan hambar, sawinya kemarin saya buang," harap RS. 

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Pacitan, Dr Ririh Enggar Murwati, tidak menampik hal itu. “Iya ada beberapa, tetapi kami imbau, apabila komplain itu untuk langsung ke SPPG-nya,” katanya dikonfirmasi terpisah. 

Ririh menegaskan, keluhan yang masuk sementara ini hanya soal porsi nasi. “Nasinya kurang banyak, kalau rasa dan menu belum ada laporan,” terangnya.

Ia menambahkan, seharusnya Satuan Pendidikan Pelaksana Gizi (SPPG) rutin melaporkan ke dinas terkait jumlah penerima manfaat, baik tingkat SD maupun SMP. 

“Harusnya SPPG lapor ke saya soal jumlah penerima baik tingkat SD maupun SMP. Harapan kami terkoordinasi dengan baik,” ujarnya.

Ririh berharap pelaksanaan program berjalan lancar. Tujuannya agar siswa bisa benar-benar mendapat manfaat tambahan gizi. “Sehingga aman untuk disantap, para siswa tambah gizi, tambah cerdas,” ungkapnya.

Berdasarkan data Dindik, penerima manfaat MBG di Pacitan mencapai 9.980 siswa.

Mereka tersebar di delapan SPPG. Yakni, SPPG Kodim 863 siswa, SPPG Sirnoboyo (Mitra Delima) 2.256 siswa, SPPG Sidoharjo 121 siswa, SPPG Sidoharjo 4 (Kangmus) 1.110 siswa, SPPG Klayar 1.726 siswa, SPPG Arjosari 141 siswa, SPPG Pojok 2.464 siswa, dan SPPG Ngadirojo 1 sebanyak 1.299 siswa.

Dengan jumlah hampir 10 ribu penerima, program MBG diharapkan mampu memperkuat ketahanan gizi sekaligus meningkatkan konsentrasi belajar anak didik di Pacitan. (*)