TIMES BANJAR, BANJAR – Calon Wali Kota Banjar Nana Suryana menyebut video berisi narasi bahwa Kota Banjar sebagai daerah termiskin di Jawa Barat berdasarkan produk domestic regional bruto (PDRB) adalah video yang tak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ini disampaikannya usai mengukuhkan tim pemenangan Nana dan Mujamil di sekretariat gabungan pemenangan Surya Gemilang, Minggu (22/9/2024).
"Sampai saat ini video yang beredar tersebut tidak jelas kredibilitasnya ya jadi tidak bisa di pertanggungjawabkan narasinya," sanggah Nana.
Menurutnya, Kota Banjar dengan luas 131 Km² atau setara dengan 13 ribu hektar dengan jumlah penduduk 206 ribu orang yang hanya memiliki 25 Desa/Kelurahan dan 4 kecamatan.
"Narasi di video tersebut kemudian menyimpulkan Kota Banjar menjadi yang termiskin di Jawa Barat berdasarkan PDRB padahal itu bukan satu-satunya indikator kemiskinan. Itu sudah di klarifikasi oleh BPS," tegasnya.
Angka kemiskinan di Kota Banjar mengalami penurunan pasca pandemi Covid-19 bahkan hampir sama dengan Provinsi Jawa Barat.
"Kenapa PDRB tidak signifikan? Karena Kota Banjar ini wilayahnya memang kecil dengan jumlah penduduk yang tak banyak jadi itu tidak bisa dijadikan indikator kemiskinan begitu saja," tambahnya.
Nana berujar bahwa video tersebut diduga sengaja beredar pada saat Pilkada untuk menjatuhkan pemerintahan Kota Banjar sehingga ia berharap masyarakat tidak lantas terpancing dengan informasi yang belum jelas kebenarannya.
Nana juga menambahkan bahwa dirinya bersama Mujamil jika terpilih nanti akan fokus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Indeks pembangunan manusia itu ada 3 yaitu pendidikan, kesehatan dan daya beli. Kita akan capai ketiganya untuk kesejahtrraan masyarakat karena setelah masyarakat sejahtera, maka tidam akan terpengaruh dengan kenaikan harga apapun itu," jelasnya.
Untuk pendidikan, lanjut Nana, pihaknya akan meningkatkan pendidikan akhlak agar dapat membangun generasi bangsa yang memiliki akhlakul karimah, tidak hanta cerdas secara ilmu pengetahuan saja.
Ditambahkan Mujamil, program kerja jika terpilih nanti pihaknya juga akan konsen untuk menciptakan lapangan kerja dan bagaimana menarik investor untuk berinvestasi di Kota Banjar.
"Tentunya dengan memberikan kepastian hukum terkait RT RW yang ternyata selama ini menjadi salah satu masalah investor gagal berinvestasi di Kota Banjar karena banyak investor yang sudah beli lahan tapi saat akan dibuat usaha ternyata tidak sesuai dengan RT RW," katanya. (*)
Pewarta | : Sussie |
Editor | : Irfan Anshori |