TIMES BANJAR, BANJAR – Kebijakan Kementerian Haji dan Umroh RI terkait penyeragaman masa tunggu dari daftar sampai keberangkatan maksimal 26 tahun terus menuai polemik. Pasalnya, sudah banyak calon jemaah haji yang mempersiapkan diri untuk keberangkatan di tahun 2026 sesuai kuota murni yang sebelumnya diberlakukan.

Pun demikian dengan sepasang calon jemaah haji Lansia, Uen Djuaeni (85) dan Wiwin Winarsih (75), warga Rt 06 RW 09 Dusun Pangasinan Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar.

Uen Djuaeni merupakan calon jemaah haji yang gagal berangkat di tahun 2025 ini karena mengalami kecelakaan lalu lintas dan sedianya akan diberangkatkan kembali tahun 2026 sebagai calon jemaah haji dari kuota jemaah lansia.

Sementara istrinya, yang hanya berselang dua bulan masa pendaftaran dengan sang suami di tahun 2013 silam, rencananya diberangkatkan pada tahun 2032 setelah terjegal pandemi Covid-19.

Karena adanya kebijakan baru di Kementerian Haji dan Umroh Republik Indonesia terkait pembagian kuota haji Indonesia untuk musim haji 1447 H atau tahun 2026, Uen sempat kena tunda keberangkatannya.

Padahal, Uen sudah mengikuti latihan manasik haji dua kali dan berbagai persiapan telah dilakukan termasuk menjual aset tanah secara murah meriah untuk pelunasan.

Ditemui di kediamannya, Uen mengaku sempat kecewa dengan adanya penundaan tersebut mengingat usianya yang sudah senja.

"Takutnya saya ga keumuran," ujarnya terbata-bata, Rabu (19/11/2025).

Beruntungnya, Dewi Fortuna sedang berpihak kepada mantan Wartawan Surat Kabar Pikiran Rakyat ini. Pagi ini, sang istri justru menerima kabar menggembirakan dimana penundaannya dibatalkan.

Diungkap Wiwin Winarsih, kabar itu diterimanya langsung dari staf kantor penyelenggaraan haji dan umroh Kementerian Agama Kota Banjar.

"Qodarullah, atas ijin Alloh, bahkan keberangkatan saya ikut dimajukan untuk mendampingi suami," katanya diiringi tangis haru.

Kabar mereka akan berangkat haji pada tahun 2026 tentunya menjadi sebuah anugerah bagi pasangan lansia yang memang berharap dapat bersama-sama menjalankan ibadah Haji di tanah suci.

"Saya tak bisa mengungkapnya dengan kata-kata. Ini adalah anugerah terindah yang diberikan setelah panjangnya masa penantian dan perjuangan kami," katanya sambil sesekali menyeka air mata yang mengalir di pipi keriputnya.

Kini, baik Uen maupun istrinya dapat tersenyum lega dan berupaya menjaga pola hidup sehat agar keberangkatannya di tahun 2026 berjalan lancar. (*)