TIMES BANJAR, YOGYAKARTA – Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menunjukkan komitmennya dengan memimpin langsung aksi bersih-bersih Sungai Code.

Aksi ini digelar di kawasan antara Jembatan Sardjito hingga Jembatan Gondolayu bersama warga dan Komunitas Solidaritas Aksi Tangani Sampah untuk Ekonomi Terpadu (SATSET), sebagai langkah awal menuju program besar bertajuk 'Jogja Bersih'.

Dalam kesempatan itu, Hasto menegaskan pentingnya menjaga kebersihan sungai sebagai bagian dari visi jangka panjang pemanfaatan sungai, termasuk untuk pengembangan kawasan wisata berbasis air yang berkelanjutan.

“Jika normalisasi sungai berhasil, maka sungai bisa menjadi sumber kehidupan. Bahkan bisa dimanfaatkan sebagai kawasan wisata yang mampu menggerakkan roda ekonomi warga sekitar,” ujar Hasto dalam siaran pers, Minggu (29/6/2025).

Aksi kali ini menjadi pembuka atau soft opening dari program Jogja Bersih, yang dijadwalkan berlanjut pada 5 Juli 2025 dengan melibatkan pelajar dan mahasiswa se-Kota Yogyakarta. Aksi lanjutan ini akan memperluas partisipasi publik, memperkuat edukasi lingkungan sejak dini.

“Ini baru permulaan. Awal Juli nanti, anak-anak sekolah hingga mahasiswa akan turut serta membersihkan sungai. Kita kerjakan bersama, gotong royong,” imbuh mantan kepala BKKBN ini.

Keterbatasan Satgas Ulu-Ulu, Masyarakat Diimbau Ambil Peran

Wali Kota Hasto Wardoyo juga mengungkapkan bahwa jumlah Satuan Tugas Sungai atau Ulu-ulu di Kota Yogyakarta saat ini masih sangat terbatas. Karena itu, menurutnya, peran aktif masyarakat menjadi kunci suksesnya gerakan ini.

“Kami akan cek lagi kemampuan anggaran untuk menambah petugas Ulu-ulu. Namun selama jumlahnya masih terbatas, kolaborasi masyarakat jadi kekuatan utama. Jangan buang sampah ke sungai. Itu pesan pentingnya,” tegas Hasto.

Kesadaran Kolektif Jadi Kunci

Sujarwo, warga Kampung Bintaran yang ikut dalam kegiatan ini, menilai bahwa kegiatan bersih-bersih bersama dapat menjadi sarana edukatif dan inspiratif bagi masyarakat.

“Gerakan seperti ini bisa langsung jadi contoh nyata. Semakin sering dilakukan, semakin besar kesadaran warga bahwa membuang sampah ke sungai itu berdampak buruk,” kata Sujarwo.

Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah dan warga, Sungai Code diharapkan tak hanya bersih, tapi juga menjadi ruang publik yang produktif dan berdaya ekonomi. Program Jogja Bersih menjadi momentum penting untuk mengubah wajah sungai menjadi ikon kota yang ramah lingkungan dan ramah wisata. (*)