TIMES BANJAR, BANJAR – Jajaran Satpol PP Kota Banjar tiba-tiba mendatangi kantor ekspedisi Herona Ekspress yang berada di kawasan Stasiun Banjar dan mengamankan puluhan ribu batang rokok ilegal yang dikirim dari Sidoarjo, Jawa Timur.

Bersama Petugas Bea Cukai KPPBC TMP C Tasikmalaya, puluhan ribu batang rokok ilegal tersebut diamankan sebelum terlanjur diedarkan dipasaran.

Kepala Bidang Gakperunda Satpol PP Kota Banjar Aep Saepudin, mengungkap puluhan ribu batang rokok ilegal tersebut dikirim dari Jawa Timur dengan menggunakan jasa ekspedisi untuk dikirim ke alamat yang tertera di wilayah Kelurahan Hegarsari.

"Kami angkut puluhan ribu batang rokok ilegal tersebut ke halaman Pendopo Kota Banjar. Kemudian, barang bukti tersebut diamankan Petugas Bea Cukai Tasikmalaya," ungkapnya.

Aep menyebut bahwa razia rokok ilegal dilakukan setelah pihak Bea Cukai Tasikmalaya menerima informasi adanya pengiriman tersebut.

"Setelah berkoordinasi dengan Satpol PP Kota Banjar, Bea Cukai melakukan sidak ke lokasi tempat jasa pengiriman barang dan mendapati adanya rokok ilegal yang terbungkus dalam dus," terangnya.

Aep merinci ada 44 ribu batang rokok ilegal yang diamankan berasal dari merek Joss Mild kemasan warna putih dan SB atau Sumber Baru black edition yang tujuan pengirimannya tidak begitu jelas.

"Hanya mencantumkan alamat Jalan Raya Banjar dan tidak mencantumkan nama produk barang. Kemungkinan akan diedarkan lagi," ujar Aep.

Menurutnya, razia ini merupakan bukti komitmen Satpol PP untuk rutin melakukan pemberantasan rokok ilegal di wilayah Kota Banjar.

"Ini dilakukan karena rokok ilegal merugikan negara. Kami akan gencar melaksanakan razia pemberantasan rokok ilegal,” tegasnya.

Terpisah, Yana Mulyana selaku perwakilan dari Herona Ekspress Cabang Kota Banjar membenarkan adanya barang ekspedisi yang diamankan Satpol PP dan Petugas Bea Cukai.

"Kami tidak tahu terkait barang tersebut, ekspedisi hanya menerima saja dan awalnya memang tidak ada yang mencurigakan," jelasnya saat dimintai keterangan.

Dalam kemasan paket, lanjut Yana, dicantumkan keterangan bahwa isi paket berupa aksesoris sehingga pihaknya tidak mencurigai adanya puluhan ribu batang rokok ilegal didalamnya.

"Ini merupakan kali pertamanya kami menerima paket tersebut dan kali pertama mengalami kejadian seperti ini," pungkasnya. (*)