https://banjar.times.co.id/
Berita

Lansia Sakit di Kota Banjar Harapkan Bantuan PKH, Begini Nasibnya Kini

Selasa, 17 September 2024 - 22:17
Lansia Sakit di Kota Banjar Harapkan Bantuan PKH, Begini Nasibnya Kini Cucu Kendarsih (60) asal Kelurahan Hegarsari terpaksa meminta bantuan untuk pengobatannya usai alami patah tulang karena kecelakaan. (Foto: Susi/TIMES Indonesia)

TIMES BANJAR, BANJAR – Nasib malang menimpa Cucu Kendarsih (60) warga RT 3 RW 14 Lingkungan Tanjungsukur Kelurahan Hegarsari Kecamatan Pataruman Kota Banjar.

Sejak terjatuh dari sepeda 2 bulan yamg lalu, tangan sebelah kanan Cucu mengalami patah tulang sehingga perempuan paruh baya yang biasanya menyambung hidup dari berjualan lauk pauk ini tidak dapat beraktivitas seperti biasanya.

Kondisinya diperparah dengan penyakit asam urat yang dideritanya sehingga kakinya mengalami pembengkakan dan tidak dapat berjalan. Otomatis, Cucu hanya bisa terbaring lemah tak berdaya di atas pembaringan lapuknya.

Ditemui di rumahnya, Cucu mengaku sangat membutuhkan uluran tangan untuk kesembuhannya.

"Tahun lalu saya pernah dapat BPNT di kantor pos dan juga bantuan beras Rastra. Sekarang saya sudah mengajukan PKH dan berharap ada dermawan yang mau membantu pengobatan saya," harapnya sambil berurai air mata, Selasa (17/9/2024).

Selama ini, lanjutnya, Cucu hanya mengandalkan belas kasihan sanak saudaranya untuk sekedar makan dan minum serta membantu kebutuhan sekolah putra bungsunya yang masih duduk di kelas 2 SMPN 1 Banjar.

"Saya tidak bisa berjualan karena memang tangan saya masih dalam perawatan pengobatan alternatif dan itu membutuhkan uang," jelasnya.

Ia juga mengaku telah dirawat di Rumah Sakit karena kakinya menderita asam urat yang membuatnya tak bisa berjalan.

"Tapi saya belum bisa berjalan walau bengkaknya tidak seperti sebelumnya," ungkapnya.

Sebelum kecelakaan, Cucu juga mengisahkan kesulitannya berjualan dimana omsetnya semakin kecil dan sering lauk pauk dagangannya masih sisa banyak.

"Saya biasanya masak sendiri semuanya mulai dari pukul dua dinihari sampai pukul 6 pagi. Nanti ada dua orang yang ngambil buat di jual dengan cara keliling," kisahnya.

Saat ini, Cucu hanya bisa mengandalkan anak bungsunya untuk merawat dirinya dan itupun harus menunggu sampai pulang sekolah.

"Untuk buang air, saya tampung dulu di pispot dan nanti anak saya yang mengurusnya kalau sudah pulang sekolah," terangnya.

Ketua RT 03, Uwen Alwen saat ditemui mengaku pihaknya selama ini sudah mengalokasikan beberapa bantuan pemerintah untuk keluarga Cucu yang berstatus janda usai suaminya meninggal dunia.

"Sementara untuk PKH biasanya ada kelompoknya jadi bukan lewat ketua RT," ujarnya.

Kabid perlindungan dan jaminan sosial pada Dinas Sosial P3A Kota Banjar, Raden Irawan menyebut bahwa verifikasi lapangan terkait PKH didata langsung oleh pihak Kelurahan.

"Kami tadi sudah mengecek ke rumah warga tersebut dan benar kondisinya memang memprihatinkan," ujarnya.

Kendati demikian, lanjutnya, Cucu sudah terdata sebagai keluarga penerima manfaat di beberapa bantuan yang digelontorkan pemerintah.

"Sementara untuk pengajuan PKH nya memang masih di proses di Kelurahan," imbuhnya.

Hal tersebut dibenarkan Lurah Kelurahan Hegarsari, Angga yang menyebut bahwa pihaknya sudah menfasilitasi pengajuan PKH Cucu.

"Terkait kondisi kesehatannya, kami akan berkoordinasi dengan Puskesmas agar dapat diperiksa," lanjutnya.

Lurah juga menyebut sedang menyiapkan bantuan kursi roda bagi Cucu agar bisa membantu aktivitasnya. (*)

Pewarta : Susi Artiyanto
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banjar just now

Welcome to TIMES Banjar

TIMES Banjar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.