TIMES BANJAR, BANJAR – Kasus anggota DPRD Kota Banjar yang dipolisikan korbannya masih terus berlanjut di ranah penyelidikan Satreskrim Polres Banjar.

Sebelumnya, tiga staf Sekretariat DPRD Kota Banjar ternyata sudah dipanggil polisi untuk dimintai keterangan terkait kegiatan di DPRD mulai bulan Desember 2024 hingga Januari 2025.

Surat permohonan keterangan staf tersebut dilayangkan pada tanggal 1 Juli 2025 yang ditujukan ke Ketua Sementara DPRD Kota Banjar, Sutopo.

Menanggapi hal tersebut, Sutopo membenarkan adanya surat permohonan keterangan tersebut dan mengungkap bahwa DPRD sudah memenuhi panggilan tersebut.

"Ada tiga staf pendamping dewan yang memberikan keterangan," ungkapnya, Selasa.(15/7/2025).

Dijelaskan Sutopo, alasan Polisi meminta keterangan staf DPRD karena adanya dugaan anggota DPRD kota Banjar Inisial A memberi pernyataan ke polisi bahwa uang yang ia pinjam dari korban, digunakan untuk dana talang kegiatan anggota DPRD.

"Tapi sudah ada tiga staf pendamping yang memberikan keterangan terkait itu," katanya.

Sutopo mengaku sangat menghormati proses hukum yang berlaku dan akan menindak tegas anggotanya jika terbukti melanggar tata tertib dewan.

Adapun terkait dana talang yang diakukan A, lanjut Topo, sudah dibantah para staf yang telah memenuhi panggilan kepolisian.

A sendiri saat dihubungi sempat merespons pesan Whatsapp jurnalis Times Indonesia, namun hingga saat ini yang bersangkutan belum memberikan keterangan yang jelas terkait statusnya sebagai terlapor di Polres Banjar.