https://banjar.times.co.id/
Berita

Update Korban Keracunan MBG di Kota Banjar Bertambah Menjadi 70 orang

Rabu, 01 Oktober 2025 - 21:29
Update Korban Keracunan MBG di Kota Banjar Bertambah Menjadi 70 orang Suasana perawatan korban keracunan MBG di RSUD Kota Banjar. (Foto: Susi/Times Indonesia)

TIMES BANJAR, BANJAR – Korban keracunan MBG (Makanan Bergizi Gratis) di Kota Banjar terus bertambah, Rabu (1/10/2025).

Dari data yang berhasil dihimpun TIMES Indonesia, saat ini korban yang berasal dari pelajar MI Darul Ulum 2 orang dan sudah pulih sementara dari SMPN 3 berjumlah 68 orang.

Dapur SPPG pelajar Darul Ulum dan SMPN 3 Kota Banjar diketahui berbeda namun terjadi di waktu yang sama. Untuk pelajar SMPN 3, sebanyak 28 orang dirawat di RSUD Kota Banjar, 26 orang di RS Banjar Patroman dan dan RS Mitra Idaman 14 orang.

Felisa, salah satu siswi SMPN 3 Kota Banjar mengaku menyantap makanan MBG sekira pukul 11.30 WIB dengan menu nasi putih, tempe goreng, ayam suwir, selada, dan timun serta anggur hijau.

"Sekira pukul 13.00 WIB saya merasa sakit perut, mual, puyeng, dan lemas. Dada saya sakit," tuturnya.

Felisa dan puluhan pelajar lainnya kemudian dievakuasi ke fasilitas kesehatan dengan menggunakan ambulans untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih intensif.

Lili, orang tua siswa SMPN 3 Kota Banjar asal Kelurahan Pataruman, mengaku shock dengan adanya tragedi keracunan yang menimpa para pelajar.

"Anak saya mengeluh sesak nafas, mual, dan puyeng usai menyantap MBG. Saya gak menyangka ternyata kejadian keracunan ini terjadi di Kota Banjar dan tepatnya menimpa anak saya sendiri," tuturnya dengan raut wajah yang lesu dan menyimpan kesedihan.

Lili sebelumnya menerima kabar terkait insiden keracunan di Kecamatan Pamarican dan beberapa wilayah lainnya. Dirinya tak menduga tragedi yang sama justru terjadi di tempat anaknya sekolah.

Atas insiden tersebut, Lili meminta pemerintah menghentikan sementara program MBG dan mengevaluasi kembali program tersebut agar tidak sampai menumbalkan generasi bangsa sebagai korbannya.

"Saya berharap program MBG ini tetap dilanjutkan ke depannya dengan penyajian yang lebih baik, lebih sehat, dan tidak berisiko terhadap anak-anak. Semoga setelah di evaluasi jadi lebih baik lagi," harapnya.

Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Banjar, dr Ika Rika Ruhantika saat dimintai keterangan menyebut pihaknya telah mengambil sampel makanan untuk di cek laboratorium guna mencari tahu penyebab puluhan pelajar keracunan.

"Kami berupaya memberikan penanganan medis dengan cepat kepada para korban keracunan dan saat ini sudah ditangani oleh tiga rumah sakit," jelasnya.

Saat ini, sebagian pelajar sudah berangsur pulih namun masih didalam pemantauan medis untuk memastikan kondisi kesehatan korban. (*)

Pewarta : Sussie
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banjar just now

Welcome to TIMES Banjar

TIMES Banjar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.