https://banjar.times.co.id/
Berita

Tragedi Keracunan MBG, Aktivis GMNI Kota Banjar Soroti Kelalaian Struktural yang Membunuh Gizi

Rabu, 01 Oktober 2025 - 23:22
Tragedi Keracunan MBG, Aktivis GMNI Kota Banjar Soroti Kelalaian Struktural yang Membunuh Gizi Aktivis GMNI Kota Banjar Sandi mengkritisi tragedi keracunan MBG di SMPN 3. (Foto: Istimewa)

TIMES BANJAR, BANJAR – Insiden mengerikan mengguncang SMPN 3 Banjar pada hari ini (1/10/2025) di mana 68 siswa dilarikan ke rumah sakit setelah menyantap makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Wakil Wali Kota Banjar Supriana mengkonfirmasi bahwa total 68 siswa dibawa ke RS PMC, RSUD, dan RS Mitra Idaman dengan gejala mual, pusing, dan sesak napas usai menyantap makanan MBG sekitar pukul 12.30 WIB.

"Kami kerahkan sekitar 20 lebih ambulans untuk evakuasi. Tidak ada yang sampai pingsan, tapi kondisi ini jelas menunjukkan kegagalan pengawasan food security di sekolah," ujar Supriana saat meninjau lokasi.

Sandi Mardiana Putra, aktivis mahasiswa GMNI Kota Banjar, menyebut insiden ini sebagai kelalaian struktural yang membunuh gizi. Menurutnya, program yang seharusnya mencegah stunting malah membahayakan siswa, mencerminkan bobroknya sistem pengawasan kualitas Pemkot Banjar.

"Program yang seharusnya menyelamatkan generasi dari stunting justru membahayakan mereka. Ini adalah kontras mematikan! Kegagalan ini bukan kecelakaan, tetapi cerminan bobroknya sistem pengawasan kualitas yang diterapkan Pemkot Banjar," kritik Sandi.

Sandi mendesak Pemkot Banjar melakukan Audit Forensik Kualitas secara jujur dan transparan dengan fokus pada tiga poin krusial diantaranya terkait integritas SLHS dan Pemutusan Kontrak dimana Pemkot harus membongkar data ketaatan Standar Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dari dapur rekanan dan memutus kontrak SPPG yang menyuplai makanan jika tak patuh dan diberi sanksi secara maksimal.

Selain itu, audit rantai pasok dan kualitas bahan baku dibutuhkan evaluasi wajib yang menyasar integritas bahan baku, adanya pemangkasan kualitas demi efisiensi yang berujung keracunan.

Sandi juga mengkritik peran pengawasan harian di sekolah yang dinilai gagal total. "Evaluasi harus menghasilkan mekanisme pengawasan ketat dan berani melapor tanpa takut diintimidasi," ujarnya.

Sandi menegaskan Pemkot Banjar harus menjadikan insiden ini momentum untuk reset total Program MBG. "Harapan kami jelas, segera lakukan perbaikan sistemik, atau kami akan terus menuntut pertanggungjawaban," tutupnya.

Insiden ini memicu sorotan tajam publik akan pentingnya pengawasan ketat dan akuntabilitas dalam program vital seperti MBG, yang berdampak langsung pada kesehatan generasi muda. (*)

Pewarta : Sussie
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banjar just now

Welcome to TIMES Banjar

TIMES Banjar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.